Rapat Koordinasi Perceparan LTT Tahun 2024 Pada Zona 2 Provinsi Kalimantan Barat
INGKAWANG - Kamis (23/10), Kepala Balai (Anjar Suprapto, S.T.P., M.P.) mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT), Cetak Sawah Rakyat, dan Optimasi Lahan (Oplah) dalam mendukung swasembada pangan Tahun 2025 pada wilayah Zona 2 (Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Bengkayang). Rakor yang diadakan di Ruang Rapat Bumi Betuah Kantor Walikota Singkawang ini menyatukan berbagai pihak penting, termasuk Sesditjen Tanaman Pangan Kementan RI, perwakilan Walikota Singkawang, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, TNI (Dandim 1202 Singkawang, 1208 Sambas, 1209 Bengkayang), BULOG Kalbar, serta Dinas Pertanian dari Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Bengkayang, serta PPL dan Tim Pencatat Data baik secara daring/luring.
Pertemuan strategis ini menegaskan isu ketahanan pangan sebagai pondasi utama stabilitas daerah dan nasional dan menyerukan respons cepat, terukur, dan terintegrasi terhadap tantangan seperti perubahan iklim dan alih fungsi lahan. Fokus utama Rakor adalah percepatan LTT dan optimasi lahan, dengan penekanan pada sinergi kuat antara Kementan, PUPR, pemerintah daerah, TNI, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan para petani.
Kepala Dinas TPH Prov Kalbar (Ir. Florentinus Anum, M.Si.) melaporkan bahwa hasil luas tanam Kalbar tahun 2025 sudah mencapai 412.704 ha. Beliau optimis LTT dapat mencapai 600 ribuan ha pada akhir Desember, terutama didukung oleh potensi tanaman gogo. Secara nasional, Kementan RI mencatat tanda-tanda swasembada pangan semakin terlihat, dengan produksi nasional mencapai sekitar 33,18 juta ton, yang berpotensi surplus sekitar 3,5 juta ton. Selain itu, Sektor Pertanian di Kalbar juga memberi kontribusi tertinggi pada perekonomian dan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalbar mencapai 167,83, jauh di atas nilai acuan 100, yang mengindikasikan kesejahteraan petani.
Evaluasi LTT menunjukkan berbagai progres dan tantangan di Zona 2. Kabupaten Bengkayang melaporkan progres cetak sawah mencapai 18% dan kesanggupan LTT Oktober sebesar 4.014 ha. Kabupaten Sambas mencapai progres kegiatan 50-80% dan menargetkan tanam pada akhir November, dengan kesanggupan LTT Oktober 9.803,2 ha. Sementara itu, Kota Singkawang menghadapi kendala cuaca ekstrem dan keterlambatan alat mesin pertanian (alsintan), yang menyebabkan pergeseran jadwal tanam ke awal November. Progress fisik di Singkawang baru 55,3%, meskipun kendala sedang diatasi. Rakor ini menjadi komitmen bersama untuk mempercepat penyaluran bantuan sarana produksi, menyinkronkan kebijakan, dan memastikan realisasi program Oplah serta Cetak Sawah 2025 tuntas sesuai rencana, demi mewujudkan Kalbar Berdaulat Pangan.